Batu split adalah bahan konstruksi yang umum digunakan untuk berbagai proyek pembangunan. Jenis batu ini terkenal karena kekuatannya dan berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek. Dalam konteks bangunan, penggunaan batu split bervariasi tergantung pada tujuan dan kebutuhan estetika.

Salah satu kegunaan utama batu split pada bangunan adalah dalam pembuatan campuran beton. Batu split umumnya digunakan sebagai agregat kasar, memberikan kekuatan dan daya tahan mekanis yang diperlukan pada struktur beton. Ukuran batu split yang lebih kecil, seperti 10-20 mm, sering digunakan dalam proyek-proyek konstruksi ringan seperti pembuatan lantai atau paving.

Selain itu, batu split juga sering digunakan dalam proyek dekoratif. Jenis batu split tertentu, seperti kalkosit, yang memiliki warna-warni khas, sering dipilih untuk pembuatan jalan setapak di taman atau area pejalan kaki yang membutuhkan sentuhan estetika. Ukuran batu split yang lebih kecil, seperti 5-10 mm, dapat memberikan permukaan yang halus dan dekoratif.

Dalam proyek-proyek infrastruktur yang lebih besar, ukuran batu split yang lebih besar, seperti 20-40 mm atau di atas 70 mm, dapat digunakan untuk konstruksi jalan raya, trotoar, atau pembangunan dasar yang memerlukan kekuatan struktural tinggi.

Keunggulan batu split tidak hanya terletak pada kekuatannya, tetapi juga pada kemampuannya untuk menyediakan drainase yang baik. Struktur pecahan batu memungkinkan air untuk meresap dengan baik, menjaga kestabilan permukaan dan mengurangi risiko genangan air.

Dalam pemilihan batu split untuk bangunan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik proyek dan karakteristik batu tersebut. Dengan penggunaan yang bijak, batu split dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kekuatan dan keindahan berbagai bangunan dan infrastruktur.

 

Ukuran Batu Split

1. Batu Split 3/5

Disebut batu split 3/5 lantaran terdiri dari kelompok batu ukuran 30mm hingga 50mm. Ukuran batu split ini besar, sehingga sering digunakan untuk bahan campuran alas aspal jalanan dan material lainnya. Selain itu, batu split 3/5 juga kerap dijadikan material untuk alas dari bantalan rel kereta, guna mengurangi getaran ketika kereta berjalan melintasinya. Batu split ukuran ini pun sering dipergunakan sebagai bahan penambah berat untuk pipa yang ditanam di dasar laut, serta bahan campuran untuk beton.

2. Batu Split Abu

Sesuai namanya, batu split abu punya ukuran yang sangat kecil yakni 0 sampai 5 mm saja. Batu di kelompok ini lebih sering dikenal dengan sebutan kerikil. Teksturnya sangat halus, tetapi masih lebih kasar dibandingkan dengan pasir. Karena bentuknya tersebut, seringkali batu abu dijadikan bahan alternatif pengganti pasir.

3. Batu Split ½

Batu split ½ punya ukuran sedang antara 10 hingga 20mm dan 20 sampai 30mm. Kategori batu split ini sangat cocok sebagai bahan tambahan untuk material cor pembangunan gedung. Proyek konstruksi skala kecil hingga besar sering menggunakan batu split ½. Beberapa proyek yang menggunakannya seperti landasan pacu lapangan terbang, dermaga pelabuhan, jembatan, rumah, dan berbagai proyek lainnya.

4. Batu Gajah

Batu split gajah merupakan jenis yang paling besar dibanding semua kelompok. Sehingga batu split gajah lazim digunakan untuk memperkuat struktur pondasi bangunan atau beton cor yang berada di kawasan dekat pantai. Mulai dari reklamasi teluk, dinding penahan gelombang ombak, dan pondasi dermaga untuk pelabuhan atau jembatan rekreasional.

5. Batu Split Agregat A

Selain jenis-jenis batu split di atas, ada juga batu split agregat A. Disebut demikian, sebab komposisi batu split ini terdiri atas bahan pasir dan juga batu. Ukuran pasirnya berkisar antara 10 hingga 20 mm, sementara batunya memiliki dua variasi ukuran. Yakni berkisar antara 20 sampai 30mm, serta kelompok ukuran 30 hingga 50mm. Batu split agregat A kebanyakan dipakai untuk bahan melakukan pencecoran, baik untuk tembok maupun bahan campuran beton.

6. Batu Split Agregat B

Kurang lebih batu split agregat B mirip dengan agregat A. Hanya saja batu split agregat B punya kandungan tanah atau lumpur yang lebih sedikit. Sementara itu ukuran batunya berkisar antara 20 sampai 50mm sesuai kelompoknya. Batu split kategori ini dipakai sebagai bahan untuk perbaikan jalan maupun perkerasan aspal jalanan.

7. Batu Split Agregat C

Dikenal juga dengan nama batu alas, batu split agregat C lazim dipakai sebagai alas bahan pengurukan tanah. Bahan pembentuk batu di kelompok ini adalah pasir abu, tanah, dan komposisi pembentuk batu lainnya.

8. Batu Split Screen

Jenis batu split ini berukuran antara 5 sampai 10mm. Ukurannya yang relatif kecil membuat batu split screen sering menjadi bagian dari material perkerasan jalan atau aspal. Kategori batu ini punya fungsi pembentuk struktur, sehingga acapkali digunakan untuk pekerjaan alas aspal hingga lapis ketiga. Ukurannya yang kecil, umumnya didapatkan dengan proses pembelahan menggunakan mesin pemecah batu (stone crusher).